PENENTUAN KADAR LOGAM BESI DAN MANGAN
DALAM SAMPEL AIR
Tujuan
§ Mahasiswa dapat melakukan preparasi sampel air untuk penentuan kadar
logam
§ Mahasiswa dapat menentukan kadar logam besi ( Fe ) dan mangan ( Mn )
pada sampel air
§ Mahasiswa mengetahui dan mengaplikasikan penggunaan instrument AAS
untuk analisa logam
PENDAHULUAN
Mineral yang sering berada dalam air dengan jumlah besar adalah Fe.
Apabila Fe tersebut dalam jumlah yang banyak akan muncul berbagai gangguan
lingkungan. Kadar Fe dalam air tanah di wilayah Jakarta semakin meningkat.
Beberapa sumur memiliki kadar Fe melebihi baku mutu. Intake Fe dalam dosis
besar pada manusia bersifat toksik karena besi fero bis bereaksi dengan peroksida
dan menghasiolkan radikal bebas.
Mangan ( Mn ) adalah logam berwarna abu-abu keputihan, memiliki sifat
yang mirip dengan besi ( Fe ), merupakan logam keras, mudah retak, dan mudah
teroksidasi. Logam Mn merupakan salah satu logam dengan jumlah sangat besar
di dalam tanah, dalam bentuk oksida maupun hidroksida. Logam Mn bereaksi
dengan air dan larut dalam larutan asam. Kadar Mn meningkat sejalan dengan
meningkatnya aktivitas manusia dan industri, yaitu berasal dari pembakaran
bahan baker. Mangan yang bersumber dari aktivitas manusia dapat masuk ke
lingkungan air, tanah, udara, dan makanan. Kadar mangan dalam dosis tinggi
bersifat toksik.
Berdasarkan ADI ( accebtable daily intake ) orang deawasa menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MenKes/ Per/IX/1990 tentang syarat-
syarat Air Bersih, Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas Air
Minum, maka kadar maksimum yang diperbolehkan untuk Fe adalah 0,3 mg/L
sedangkan kadar Mn 0,1 mg/L.
Percobaan menganalisis Fe dan Mn ini, merupakan percobaan yang
menggunakan spektrofotometer serapan atom (AAS). Spektrofometri serapan
atom merupakan salah satu metode analisis kuantitatif untuk penentuan kadar
logam. Pada percobaan ini, larutan standar Fe dan larutan standar Mn dengan
konsentrasi yang berbeda-beda yang dihasilkan dari pengenceran larutan induk,
akan dianilisis absorbansinya untuk menghasilkan konsentrasi larutan sampel
yang belum diketahui. Kadar Fe dan Mn dalam sampel yang dihasilkan dari
perhitungan yaitu untuk sampel dari Air Minum Kemasan “ PRIMA”
PERALATAN
1. AAS ( Atomic Absorption Spectrophotometer )
2. Gelas ukur 100 mL
3. Beker glass 100 mL
4. Pipet mikro
BAHAN
1. Larutan induk Fe 1000 ppm
2. Larutan induk Mn 1000 ppm
3. HNO3
4. Aquades
5. Sampel Air ( Air Minum Kemasan “PRIMA” )
6. Sampel Standar 1,0 ppm; 3,0 ppm; dan 6.0 ppm
PROSEDUR KERJA
Tahap Preparasi
1. Pengenceran Larutan Induk Fe dan Mn 1000 ppm
Larutan induk Fe dan Mn 1000 ppm diencerkan menjadi 100 ppm dan
10 ppm dalam 100 ml larutan.
2. Ambil 100 mL sampel dan tambahkan HNO3 1 mL ( 1 % dari volum
sampel).
3. Apabila sampel agak keruh, lakukan penyaringan dengan filter paper
atau centrifuge
|
konsentrasi 1,0 ppm, 3,0 ppm, dan 6,0 ppm.
5. Lakukan uji pengukuran sampel, dan catat konsentrasi yang tertera
dalam AAS
6. Apabila tidak ada pengenceran atau pemekatan pada sampel, maka
konsentrasi sampel pada AAS merupalam konsentrasi logam sampel
tersebut.
7. Lengkapi table berikut dan buat kurva kalibrasi untuk logam Fe
berdasarkan data pada table tersebut. Catat konsentrasi logam Fe sampel
yang tertera dalam AAS.
Tahap Pengukuran Absorbans Dengan AAS
1. Larutan standar Fe dan larutan standar Mn serta sampel yang
mengandung Fe dan Mn, diukur absorbansinya.
DATA PENGAMATAN
§ Data pengamatan dapat dilihat dalam lampiran
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk Menentukan kadar ( perhitungan Kuantitatif ) Fe dan Mn saya
menggunakan data sampel dari kelompok lain yaitu, air sumur, air sumur rumah,
air kemasan “ PRIMA”.
HASIL
Tabel 1. Pengukuran absorbansi larutan standar Fe
Ket : Correlation Coef ( gradien ) : 0,999208 dan Slope : 0.02172
|
|
Ket : Correlation Coef ( gradien ) : 0,999208 dan Slope : 0,04301
Tabel 3. Konsentrasi Larutan Standar
Perhitungan
Absorbans yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan
standar yaitu semakin besar konsentrasi yang digunakan, maka absorbansnya juga
semakin besar. Setelah didapatkan absorbans dari larutan standar, maka dibuat
grafik hubungan antara konsentrasi dengan absorbans yang kemudian dihasilkan
regresi linear. Nilai regresi linear (R) dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi larutan sampel. Regresi linear yang mendekati 1, maka absorbans
yang dihasilkan sudah cukup baik (mendekati kebenaran). Dari data larutan
standar Fe dan Mn, maka dapat dibuat kurva kalibrasi konsentrasi versus
absorbansi. Dari hasil pengukuran didapat kurva kalibrasi standar linier, kurva
kalibrasi ini nantinya digunakan untuk menentukan konsentrasi sampel yang
terukur sebenarnya dengan menggunakan persamaan regresi linier yaitu Y = bx +
a, maka diperoleh b (Slope) = 0.02172 dan a (intersep) = 0,00000 Persamaan
linier pada Fe adalah y = 0.02172 x + 0,00000 dimana Y adalah absorbansi dan X
adalah konsentrasi dengan nilai regresi R = 0,999208. Sedangkan pada larutan
standar Mn diperoleh b (slope) = 0,04301 dan a (intersep) = 0,000000 sehingga
didapat persamaan linier untuk Mn adalah y = 0,04301 x + 0,00000 dengan nilai
regresi R = 0,999208. Kedua grafik tersebut mendekati linear dengan nilai R
mendekati 1, yang berarti hasil per grafik tersebut sudah memenuhi hukum
Lambert-Beer.
Berdasarkan persamaan dan data diatas maka kadar Fe dan Mn dalam
sampeldapat di hitung sbb.
Kadar Fe dalam Air minum kemasan “PRIMA”
y = 0.02172x + 0,00000
0.005 = 0.02172 x
x = 0.2302 ppm
Jadi kadar Fe dalam Air minuman kemasan “PRIMA” adalah 0.2302 mg/L.
Kadar Mn dalam Air minum kemasan “PRIMA”
y = 0,04301 x + 0,000000
0.001 = 0,04301 x
x = 0.02325 ppm
Jadi kadar Mn dalam Air minuman kemasan “PRIMA” adalah 0.02325 mg/L.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang dilakukan bahwa hubungan
antara absorbansi dengan larutan konsentrasi larutan standar Fe maka didapatkan
persamaan y = y = 0.02172 x + 0,00000, sedangkan hubungan antara absorbansi
dengan larutan standar Mn maka didapatkan persamaan y = 0,04301 x + 0,00000
dan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kadar Fe dan Mn dari sampel masing-masing sebesar 0.2302 mg/L dan 0.2302 mg/L.
0 komentar:
Posting Komentar