Mengenai Saya

Foto saya
tangerang, tangerang, Indonesia
ان اكون احسنهم خلقا ان اكون اوسعهم علم ان اكون اجملهم صورا ان اكون اكثرهم مالا
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PEMBUATAN SHAMPOO EKSTRAK KUNING TELUR


LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETOLOGI
PEMBUATAN SHAMPOO EKSTRAK KUNING TELUR

Hari / tanggal     : Kamis, 29 Maret 2012
Kelompok           : 6 B
Nama kelompok: - Farichah Mansurah
                                - Indah Fadlul Maula
                                - Leliana Nurul Wachidah
                                - Migi Febri Arini
                                - Nurul Robiatul Adawiyah

Formula             
Sari kuning telur                  5%
Natrium lauril sulfat 20%
Asam stearat                         7%
NaOH                                     0,5%
Parfum                                   qs
Aquadest ad             100%
Sediaan dibuat 50 ml ( 50 ml= 50 g )

Penimbangan Bahan 
Sari kuning telur      5%      à 5% x 50 g = 2,5 g
Natrium lauril sulfat 20%    à20% x 50 g            =10 g
Asam stearat                         7%      à 7% x 50 g =3,5 g
NaOH                                     0,5%   à 0,5% x 50g = 0,25 g
Parfum                                   qs
Aquadest ad             100%  à 50 g - ( 2,5+10+3,5+0,25) = 33,75 g
Prosedur Kerja  1 :      
Ø  Alat dan bahan disiapkan
Ø  Bahan yang akan digunakan ditimbang sesuai dengan perhitungan
Ø  10 g Natrium Lauryl Sulfat dilarutkan dalam 80% aquadest (27 ml) à M1
Ø  3,5 g Asam stearat dilebur dalam cawan porselen pada suhu 800 C à M2
Ø  0,25 g NaOH dilarutkan dalam 20% aquadest (ml) à M3
Ø  M1+M2+M3 dicampurkan didalam lumping dan digerus sampai homogeny
Ø  Kuning telur dimasukkan sedikit demi sedikit kedalam campuran dan diaduk sampai homogeny
Ø  Parfum ditambahkan secukupnya
Ø  Sediaan shampoo yang sudah jadi dievaluasi
Ø  Sediaan dimasukkan kedalam wadah

Skema Kerja      1:

Text Box: Memasukkan sediaan ke dalam wadah yang telah disiapkan
 

















Prosedur Kerja 2
Ø  Alat dan bahan disiapkan
Ø  Bahan yang akan digunakan ditimbang sesuai dengan perhitungan
Ø  3,5 g asam stearat dilebur di dalam cawan porselen pada suhu 800 C
Ø  10 g Natrium Lauryl Sulfat ditambahkan sedikit demi sedikit kedalam asam stearat yang telah melebur sambil dipanaskan
Ø  0,25 g NaOH dilarutkan dalam 1 ml aquadest kemudian dimasukkan kedalam campuran Asam Stearat dan Natrium Lauryl Sulfat yang sedang dilebur
Ø  Kedalam hasil leburan tersebut kemudian ditambahkan kuning telur, lalu diaduk didalam lumpang hingga homogen
Ø  Setelah homogen, campuran tersebut ditambahkan air kedalamnya lalu kembali diaduk (dicampurkan) hingga homogeny
Ø  Terakhir, dilakukan penambahan parfum. Hasil sediaan siap dievaluasi
Ø  Sediaan yang dihasilkan kemudian dievaluasi organoleptis, pH dan viskositas

Skema Kerja 2   :

 







Text Box: Sediaan shampoo dimasukkan  ke dalam wadah yang telah disiapkan  dan diberi label (tidak dilakukan)
 













Hasil sediaan
Sediaan 1           
Description: C:\Users\Lely_1st\Documents\Bluetooth\Inbox\Ciputat-20120329-00212.jpg
Hasil evaluasi
Sediaan 1
Organoleptis
Warna : putih kekuningan
Bau     : harum
Sediaan homogen
Terbentuk busa
pH
7,445
Viskositas
Kekentalan cukup


Sediaan 2
Description: C:\Users\Lely_1st\Documents\Bluetooth\Inbox\Ciputat-20120329-00214.jpg
Hasil evaluasi
Organoleptis
Warna : putih kekuningan
Bau     : harum
Sediaan homogen
Terbentuk busa
pH
7,535
Viskositas
Terlalu kental (susah dituang)

Pembahasan Prosedur kerja dan Hasil
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan shampoo dari ekstrak kuning telur, dengan bahan tambahan Na Lauryl Sulfat sebagai surfaktan anionic, Asam stearat sebagai agen peningkat kelarutan, NaOH sebagai agen pembasah.
Pada praktikum kali ini, prosedur kerja yang dilakukan meliputi, pertama adalah persiapan alat dan penimbangan bahan, kemudia dilakukan peleburan bahan – bahan tambahan, kemudian pencampuran kuning telur kedalam massa peleburan, lalu penambahan air hingga volume yang dibutuhkan, dan terakhir adalah penambahan parfum
Adapun dalam praktikum kali ini, dilakukan dua kali pengerjaan sediaan dengan beberapa perbedaan perlakuan. Pada percobaan yang pertama, asam stearat dan NLS masing – masing dileburkan didalam air terlebih dahulu, baru kemudian dicampurkan dengan NaOH yang juga tekah dilarutkan dalam air terlebih dahulu kemudian diaduk hingga homogen. Sebagai akibatnya, sediaan yang dihasilkan menimbulkan terlalu banyak busa. Artinya, stabilitas dan kemampuan busa sediaan kurang baik. Disamping itu, setelah dibiarkan beberapa saat, sediaan mengalami sedikit pengentalan, tetapi tidak terlalu signifikan. Selain itu, saat dilakukan evaluasi, sediaan ini memiliki pH 7,445. Hal ini menunjukkan bahwa pH sediaan terbilang sudah ideal, sesuai dengan range pH kulit rambut yakni 6,5 – 7,5.
Kemudian cara pengerjaan yang kedua memiliki perbedaan pada tahap peleburan bahan – bahan tambahan sediaan. Pada proses pengerjaan kedua, pertama asam stearat dileburkan terlebih dahulu, kemudian ditambahkan NLS sedikit demi sedikit kedalam leburan asam stearat tersebut, dan terakhir ditambahkan NaOH yang sudah terlebih dahulu dillarutkan dalam sedikit air kedalam campuran. Jadi pada proses peleburan asam stearat dan NLS tidak melibatkan penambahan air sama sekali. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terbentuknya busa dalam jumlah berlebih. Selanjutnya, kedalam hasil peleburan ketiganya kemudian ditambahkan kuning telur, lalu diaduk dalam lumpang hingga homogen. Campuran homogen ini kemudian ditambahkan dengan air hingga mencapai volume yang diinginkan. Terakhir, ditambahkan parfum secukupnya kedalam hasil sediaan. Pada cara pengerjaan yang kedua ini, sediaan yang dihasilkan memang cenderung stabil dan tidak menghasilkan banyak busa. Hasil evaluasi pHnya pun memenuhi kriteria, yakni 7,53. Akan tetapi, sediaan yang dihasilkan ini mengalami pengentalan yang sangat signifikan bahkan bisa dibilang kaku, sehingga tidak dapat dituang kedalam wadah.
Dari kedua percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengerjaan dengan cara kerja yang pertama menghasilkan sediaan yang lebih baik disbanding cara pengerjaan kedua. Adapun terbentuknya busa yang terlalu banyak dapat diminimalisir dengan penambahan NLS yang dilakukan secara perlahan, sedikit demi sedikit.




Uraian Tugas kelompok
NAMA
URAIAN TUGAS
Farichah Mansurah
Penimbangan bahan & penyiapan alat
Indah Fadlul Maula
Penyusunan laporan & dokumentasi
Leliana Nurul Wachidah
Pengerjaan cara kerja model 1 & 2
Migi Febri Arini
Pengerjaan cara kerja model 1 & 2
Nurul robiatul Adawiyah
Penyusunan laporan & dokumentasi


DAFTAR PUSTAKA
1.      Kementrian pertanian RI, Kementrian Kesehatan RI. 2010. Tanya Jawab seputar TELUR Sumber Makanan Bergizi.
2.      Mottram, F.J., Lees, C.E. 2000. Hair Sampoos in Poucher's Perfumes, Cosmetics and Soaps, 10th Edn, Butler, H. (ed), Kluwer Academic Publishers. Printed in Great Britain.
3.      Wade, ainley and Paul J Weller. 2006. Handbook of Pharmaceutical Ed. V. London : The Pharmaceutical Press




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS