BAB 7
KROMATOGRAFI DAN EKSTRAKSI
PELARUT
KROMATOGRAFI
Salah satu metoda
pemisahan campuran senyawa-senyawa kimia adalah kromatografi; berasal dari
bahasa latin chroma = warna
graphien = menulis
Penemu : Mikhail Tsweet
Pemisahan zat warna tanaman (klorofil)
Dengan cara :
Melewatkan larutan yang mengandung zat tanaman pada
suatu kolom yang diisi dengan bubuk kalsium karbonat → terbentuk pita-pita
warna pada kolom
Perkembangan teknik kromatografi paling pesat
dibandingkan dengan pemisahan yang lain : (dekantasi, filtrasi, destilasi dan
ekstraksi) dari mulai metode sederhana (kromatografi kertas) sampai metode
instrumentasi (HPLC).
Karena perkembangan teknik kromatografi paling pesat,
banyak system dan teknik penggunaan yang bervariasi, tetapi ada syarat/ hal
yang selalu ada dalam semua teknik kromatografi; yaitu : adanya fasa diam (fasa
stasioner) dan fasa gerak (fasa mobile).
Klasifikasi kromatografi didasarkan atas perbedaan fisik
fasa diam dan fasa geraknya dan kontak kedua fasa tersebut dengan zat yang akan
dipisahkan.
Fasa diam → biasanya berupa zat
padat atau cairan yang terserap pada zat padat pendukung yang berbentuk butiran
halus.
Fasa gerak → biasanya berupa gas
atau cairan
Bebebrapa istilah dalam kromatografi
1. Koefisien distribusi / koefisien partisis
(Kd)
Kd = Konsentrasi
zat terlarut pada pelarut A
Konsentrasi zat
terlarut pada pelarut B
CA B
= fasa gerak (M)
CB A =
fasa diam (S)
Cs
Cm
Jika K besar : populasi sample dalam
fasa diam lebih banyak disbanding dalam fasa gerak.
Zat / molekul dengan K besar, akan membutuhkan waktu
yang lebih lama di dalam kolom.
2.
Waktu retensi
Waktu yang diperlukan suatu komponenen untuk bergerak
sepanjang kolom.
3.
Laju perpindahan dengan
koefisien partisi
Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarut
Jarak yang ditempuh pelarut
4. Teori pelat → suatu kolom kromatografi
terbagi atas pelat / segment dengan ketebalan tertentu
n = 4tR2 → 16 tR 2
W W
n = Jumlah
pelat
tR = Waktu
retensi
W
= Lebar puncak elusi
Penggolongan (klasifikasi)
proses kromatografi :
Fasa gerak
|
Fasa diam
|
Jenis kromatografi
|
Mekanisme
|
Cair (l)
Padat (S)
Cair (l)
Gas (g)
Gas (g)
Gas (g)
|
Padat (s)
Cair (L)
Cair (l)
Padat (s)
Cair (l)
Padat (s)
|
LSC
SLC
LLC
GSC
GLC
Permeation
exclusion
|
Adsorpsi
Penukar ion
Distribusi partisi
adsorpsi
Partisi
Penyaringan
penyaringan
|
Prinsip kerja kromatografi
adsorpsi
- Didasarkan
pada retensi zat terlarut oleh adsorpsi permukaan
- Berguna
pada pemisahan senyawa-senyawa non polar dan konstituen yang sukar menguap
- Pemisahan
bergantung kesetimbangan yang terbentuk pada : permukaan butiran fasa diam
dan fasa cair yang bergerak, serta kelarutan realtif zat terlarut pada
fasa geraknya
- Terjadi
kompetisi antara molekul zat terlarut dan pealrut dengan permukaan
adsorben.
Prinsip kerja kromatografi
penukar ion
- Terjadi
pertukaran kation atau anion antara zat terlarut dalam fasa gerak dengan
kation atau anion dalam fasa diam.
- Biasa
digunakan untuk penentuan konsentrasi asam, basa, garam total; pengeluaran
ion-ion pengganggu.
Prinsip kerja kromatografi
partisi
- Contoh : - Kromatografi kertas
- Kromatografi lapis tipis
- Pemisahan dipengaruhi oleh
distribusi sampel dalam zat cair fasa gerak dan dalam zat cair fasa diam.
(partisis zat terlarut dalam fasa diam dan fasa gerak)
Prinsip kerja kromatografi gas (GC)
Fasa gerak : gas
Zat terlarut : gas *
Fasa diam : gas *
*bisa dimodifikasi
- Sampel diinjeksikan dalam
injection part, senyawa-senyawa dalam sample akan menguap dan akan dibawa
oleh gas pengemban menuju kolom.
PROSEDUR PEMISAHAN TEKNIK
KROMATOGRAFI KOLOM
- elusi
- frontal
- pergeseran (displacement)
Elusi → Eluent dilewatkan melalui kolom yang dapat
menyebabkan differential migration dengan laju aliran tertentu.
Frontal →
Sampel dialirkan secara kontinyu melalui pengadsorpsi
Komponen yang sukar teradsorpsi akan
keluar terlebih dulu
Pergeseran → pengaliran suatu reagen yang
teradsorpsi lebih kuat
EKSTRAKSI PELARUT
Dasar pemikiran :
Partisi zat-zat terlarut
antara dua cairan yang tidak bercampur
Pelarut air tidak bercampur dengan pelarut organik,
tetapi ada beberapa zat terlarut yang dapat larut dalam pelarut air dan dalam
pelarut organic.
Angka banding konsentrasi pada keadaan kesetimbangan
pada T tertentu, merupakan suatu konstanta
[ A]1 = Tetapan
~ aA1 = KDA
[A ]2 aA2
[A1 ] =
konsentrasi terlarut A dalam larutan 1
[A2 ] =
konsentrasi zat terlarut A dalam larutan 2
a
A1 = aktivitas zat terlarut A dalam larutan 1
a
A2 = aktivitas zat terlarut A dalam larutan 2
KDA =
koefisien distribusi dari zat terlarut A
Contoh :
Asam benzoat dapat larut dalam air,
dan dapat pula larut dalam benzene
Tiap
spesies (1,2,3) mempunyai nilai KD, tergantung dari aktifitasnya.
Fokus diarahkan pada
keberadaan asam benzoate secara kuantitatif, tidak difokuskan pada kenyataan
terionisasi atau terjadi dimerisasi sehingga angka banding yang sering
digunakan :
D = Jumlah
asam benzoate dalam fase benzene
Jumlah
asam benzoate dalam fase air
D = {HBz}org +
2{9HBz)2}org
{HBz}aq +
{Bz-}aq
(angka banding distribusi)
dipengaruhi oleh kondisi teretentu
(pH,T….)
Contoh :
A. Ekstraksi suatu logam sebagai
senyawa chelat. Reagen yang digunakan “oksina”
- Sifat
molekul netral
- Tak
larut dalam air
- Larut
dalam kloroform atau CCl4
B.
Ekstraksi suatu logam sebagai senyawa chelat. Reagen yang digunakan “ditizon”
- Ditizon dan sepit / kelat logamnya tidak larut
dalam air
- Larut dalam kloroform / CCl4
- Berwarna hijau tua (tanpa logam)
Beberapa rumusan tentang tetapan kesetimbangan dan koefisien distribusi
H2O + Mn+aq + nHxorg Mxn
org + nH3O+aq
Kex = [Mxn
org][ H3O+]naq
[Mn+]aq[Hx]norg
Kex = KDMxn
KnaHx KfMxn
KnDHx
Kex = DM[
H3O+]naq
[Hx]norg
DM
= Kex[Hx]norg
[ H3O+]naq
DM = Angka banding konsentrasi
f = Fraksi ion logam total dalam
(1-f)
= Fraksi ion logam total dalam
pelarut cair
Vorg =
Volume fasa organic
Vaq =
Volume fasa air
Maka :
DM
= [MXn] org
[Mn+]aq
= f / Vorg
(1-f) / Vaq
= fVaq
(1-f).Vorg
= f. Vaq …………
100f = 100PM
Vorg - fVorg DM
+ (Vaq / Vorg)
↓
prosentase yang terekstrak
Banyak kelemahan, ekstraksi tidak 100% sempurna
EKSTRAKSI BEGANDA
faq = Vaq n n kali ekstraksi
Vaq + KDA Vorg
Volume pelarut organik
Koefisien distribusi
Volume pelarut aqua
Fasa yang terkestraksi dalam fasa aqua
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. and Underwood, A.L. Quantitative
Analysis, 6th ed. Prentice-Hall,Inc Engglewood Cliffs, N.J.
U.S.A, 2005.
Fisher, Robert B., Quantitative
Chemical Analysis, W.B. Sounders Co., Philadelphia ,
PA , U.S.A.
Khopkar, S.M. Konsep Dasar Kimia
Analitik edisi terjemah. UI Press
2003
Skoog,D.A. and West D.M.,
Fundamentals of Analitytical Chemistry, 4th eds., Holt Rinehart
and Winston,Inc. New York N.Y. 1982.
Vogel A.1. Text Book of Macro
and Semimikro Qualititive Inorganic Analysis, 4th ed. Longman
London.
Vogel A.1. Text Book of
Quantitative Inorganic Analysis, 4th ed. Longman London.
0 komentar:
Posting Komentar