I. DASAR PEMIKIRAN
Produk bermutu, haruslah
direncanakan sejak awal proses pembuatan sehingga dapat memberikan kepastian,
kejelasan dan penjelasan mengenai proses produksinya.
Persyaratan terhadap semua
produk yang diedarkan dan dipakai oleh masyarakat memiliki ketentuan dalam buku
resmi dan pemerintah juga telah mengatur dan memberikan persyaratan dalam hal tersebut. Melalui standar
identitas, potensi, kemurnian, fisika, kimia dan biologi maka setiap produk
harus mempunyai kualitas sebagai berikut :
- Mengandung tiap bahan sesuai
dengan apa yang tertera pada etiket.
- Mengandung bahan aktif yang memiliki
keseragaman terapeutik
- Pada
saat sediaan digunakan, bahan aktif haruslah dapat dilepaskan dari sediaan
untuk mencapai tujuan penggunaan.
- Bebas dari bahan yang tidak
diinginkan
- Terjaga
potensi, keamanan, ketersediaan terapeutik dan penampilannya sampai dengan
digunakan.
Dengan memperhatikan 5 butir
diatas, terlihat bahwa tanggung jawab produsen tidak hanya sampai produk
farmasi tersebut selesai dibuat dan dijual, tetapi juga sejak dilepaskan dari
pabrik sampai dengan waktu pemakaian. Hal ini disebabkan karena selama proses
pembuatan, termasuk pengemasan, sampai saat ditangan pemakai, masih mungkin
terjadi perubahan-perubahan dari kriteria / syarat yang ada. Perubahan dapat
berbentuk perubahan fisik, kimia dan biologis.
Dengan demikian jaminan
terhadap kualitas produk dapat diperoleh jika produk telah dibuat dengan cara
yang baik termasuk lulus pengujian sejak dari bahan awal, selama proses sampai
produk akhir.
Buku pedoman praktikum
Farmasetika II sediaan cair dan setengah padat ini dimaksudkan untuk memberikan
panduan bagi mahasiswa dalam mendesain suatu produk farmasi khususnya sediaan
cair dan setengah padat (larutan, suspensi, emulsi dan salep/cream) yang
bermutu dengan memperhatikan ketentuan Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB) yang
diperlukan bagi terpenuhinya standar kualitas dan keamanan suatu produk.
Kontrol kualitas dimulai sejak dari
pemilihan bahan baku dengan spesifikasi yang sesuai, tahapan proses produksi
seperti penimbangan, pelarutan , pencampuran sampai dengan tahap akhir pengisian
dan pengemasan. Pada dasarnya sediaan obat harus didesain dengan sistematis berdasarkan
pertimbangan kriteria syarat sediaan, informasi mengenai sifat-sifat bahan yang
ada, sarana / prasarana yang tersedia, dan pertimbangan ekonomi.
II. TUJUAN PENULISAN
- Meningkatkan
pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam menghasilkan sediaan farmasetika cair dan semi solid
yang baik dan bermutu sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
- Meningkatkan
pengetahuan mahasiswa dalam mencari alternatif solusi bagi semua
permasalahan yang dihadapi baik
pada saat produksi maupun pada tahap evaluasi sediaan jadi.
3. Memberikan ilmu yang mendekatkan dan
mengenalkan mahasiswa pada
aplikasi
di
bidang industri farmasi yang terus
berkembang dengan berbagai
kemajuan
teknologi.
4. Menghasilkan buku pedoman praktikum yang berkualitas
sesuai dengan tujuan dari
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Jakarta.
III. TEKNIK PENULISAN
Dalam penulisan buku pedoman prakikum ini, penulis akan menggunakan teknik
penulisan sebagai berikut :
- Naskah
buku pedoman dibuat sekitar 50 halaman
- Menggunakan
referensi yang digunakan dalam pendidikan farmasi
- Menggunakan
bahasa ilmiah
- Menggunakan
tabel, skema alur kerja pembuatan
- Diketik satu setengah spasi diatas
kertas ukuran kuarto (top 3,5, down 3, left 3,5, right 3).
- Print
menggunakan tinta yang jelas
IV. TIM PENULIS
Buku
pedoman praktikum Farmasetika II sediaan cair dan semi solid ditulis oleh
Nelly Suryani, M.Si dan Farida Sulistiawati,
M.Si
V. WAKTU PENULISAN
Waktu penulisan dilaksanakan selama kurang
lebih satu bulan dengan mengacu
pada
referensi yang akurat dan telah diakui.
VI. OUTLINE DAN RUANG LINGKUP
1. Pokok Bahasan : Sediaan Larutan
Deskripsi : Bab ini membahas
tentang definisi sediaan larutan, persyaratan sediaan larutan dan komponen
-komponen yang dapat ditambahkan dalam
membuat sediaan larutan serta evaluasi sediaan. Bab ini dilengkapi juga dengan
contoh formulir yang harus diisi oleh mahasiswa mengenai urutan
kegiatan yang harus dipersiapkan dan akan dilaksanakan oleh mahasiswa mulai
dari pengkajian data praformulasi, penyusunan komponen dan perhitungan formula sampai dengan tahapan prosedur tetap pembuatan
sediaan, instruksi kerja, evaluasi
sediaan larutan dan penyusunan laporan.
2. Pokok Bahasan : Sediaan Suspensi
Deskripsi: Bab ini membahas
tentang definisi suspensi, macam-macam suspensi, pesyaratan suspensi, sistem
kestabilan suspensi, pemilihan suspending agent dan komponen lain yang
ditambahkan dalam pembuatan sediaan suspensi serta evaluasi sediaan suspensi. Bab ini juga dilengkapi dengan contoh formulir
yang harus diisi oleh mahasiswa mengenai urutan kegiatan yang harus
dipersiapkan dan akan dilaksanakan oleh mahasiswa mulai dari pengkajian data praformulasi,
penyusunan komponen tambahan dan perhitungan formula sampai dengan tahapan
prosedur tetap pembuatan suspensi, instruksi kerja, evaluasi suspensi dan penyusunan
laporan.
3. Pokok Bahasan : Sediaan Emulsi
Deskripsi : Bab ini membahas
tentang definisi emulsi, jenis-jenis emulsi, persyaratan emulsi , sistem
kestabilan emulsi dan pemilihan zat pengemulsi serta perhitungan HLB butuh. Bab
ini juga dilengkapi dengan formulir yang harus diisi mahasiswa mengenai urutan
kegiatan yang harus dipersiapkan dan akan dilaksanakan mahasiswa mulai dari data pengkajian
praformulasi, penyusunan komponen tambahan dan perhitungan formula sampai
dengan tahapan prosedur tetap pembuatan emulsi, instruksi kerja, evaluasi sediaan
emulsi dan penyusunan laporan
4. Pokok Bahasan : Sediaan Semisolid
Deskripsi : Bab ini membahas tentang pengertian sediaan
semi solid, jenis sediaan semi solid (salep dan krim), jenis-jenis basis salep.
Bab ini juga dilengkapi formulir yang harus diisi mahasiswa mengenai urutan
kegiatan yang harus dipersiapkan dan akan dilaksanakan oleh mahasiswa mulai
dari data pengkajian praformulasi, tahapan prosedur tetap pembuatan, instruksi
kerja, evaluasi sediaan dan penyusunan laporan.
5.
Contoh formulir pengkajian data
praformulasi, rangkuman data praformulasi,
formulir prosedur tetap,
formulir instruksi kerja, terdapat pada
lampiran.
VII. PENUTUP
Demikianlah proposal
penulisan buku pedoman praktikum
ini
dibuat
dengan
harapan dapat berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa serta
dapat memperlancar
proses kegiatan belajar mengajar di lingkungan civitas
akademika.
Jakarta, 13 Maret 2007
a.n. Tim
Penyusun
Nelly Suryani, M.Si. Apt.
LAMPIRAN
CONTOH TABEL FORMULIR
TABEL I
LEMBAR KERJA PENGKAJIAN PRAFORMULASI
BAHAN AKTIF
DOSIS LAZIM
NO
|
SIFAT
|
PENGAMATAN
|
DIINGINKAN
|
MASALAH
|
REKOMENDASI
|
1
|
ORGANOLEPTIS
|
||||
1
|
Warna
|
||||
2
|
Bau
|
||||
3
|
Rasa
|
||||
II
|
KEMURNIAN
|
||||
1
|
Kadar bahan
aktif
|
||||
2
|
Kadar cemaran
|
||||
III
|
SIFAT PARTIKEL
|
||||
1
|
Dist.uk.partikel
|
||||
2
|
Permukaan
|
||||
3
|
Luas permukaan
|
||||
IV
|
SIFAT DLM LARUTAN
|
||||
1
|
Kelarutan dlm
air
|
||||
2
|
Kelarutan dlm
alcohol…%
|
||||
3
|
Kelarutan dlm
asam (pH =….)
|
||||
II
|
Kelarutan dlm basa {pH = …)
|
||||
5
|
pH larutan …%
/air
|
||||
6
|
Ksp
|
||||
V
|
DISOLUSI
|
||||
1
|
Disolusi
instrinsik
|
||||
2
|
Disolusi
Partikulat
|
||||
3
|
Prakiraan Laju
disolusi
|
||||
VI
|
PARAMETER
ABSORPSI
|
||||
1
|
Koef.partisi
|
||||
2
|
Kecepatan
menembus membrane
|
||||
VI
|
STABILITAS
|
||||
1
|
Stabilitas padat
|
||||
2
|
Stabilitas dlm
larutan
|
||||
3
|
Ketahanan terhdp
oksidi/reduksi
|
||||
4
|
Ketahanan terhdp
cahaya
|
||||
VI
|
FARMAKOLOGI
|
||||
1
|
Indikasi
|
||||
2
|
Dosis
maksimum/toksik
|
||||
3
|
Cara penggunaan
|
||||
4
|
Tempat absorpsi
|
||||
5
|
Waktu paruh
|
||||
6
|
Efek samping
|
||||
7
|
Interaksi obat
|
||||
8
|
Interaksi
bhn lain/makanan
|
TABEL II
SFESIFIKASI DAN
SYARAT SEDIAAN YANG DIINGINKAN
Nama Produk
|
||
Bentuk Sediaan
|
||
Bahan Aktif
|
||
Kemasan
|
||
Pemeriksaan
|
SPESIFIKASI
|
SYARAT
|
Warna
|
||
Rasa
|
||
Bentuk
|
||
Kelarutan
|
||
Kadar bahan
aktif
|
||
Homogenitas
|
||
Kemasan dan penandaan
|
||
Volume wadah
|
||
Ukuran wadah
|
||
Ukuran kemasan
|
||
Brosur
|
TABEL III
RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN PRAFORMULASI
No
|
Masalah
|
Alternatif Pemecahan
|
Rekomendasi
|
Keputusan
|
TABEL IV RANCANGAN METODE DAN FORMULA
No
|
Komponen /
Fungsi Bahan
|
Nama Bahan
|
Rencana pemakaian bahan
|
|||
% lazim
|
%pakai
|
Satu btl
|
batch
|
|||
TABEL V. PROTAP
LOGO LAB
UIN
|
PROSUDUR TETAP
PEMBUATAN SEDIAAN
|
Hal.. dari ..hal
|
||
Disusun oleh
Tgl
|
Diperiksa oleh Tgl
|
Disetujui oleh Tgl
|
N0 : / /
|
|
Pen Jawab
|
Prosedur
|
|||
TABEL VI . INTRUKSI KERJA
PENIMBANGAN
LOGO LAB UIN
|
INSTRUKSI KERJA
PENIMBANGAN
|
Hal .. dari..hal
|
|||||
Disusun oleh
Tgl
|
Diperiksa oleh Tgl
|
Dsetujui oleh Tgl
|
N0 : / /
|
||||
Tujuan
|
|||||||
Bahan
|
Bahan aktif
|
||||||
Pemanis
|
|||||||
Pengawet
|
|||||||
Pelarut
|
|||||||
Anti oksidan
|
|||||||
Alat
|
Timbangan
|
||||||
Martir dan
Stamfer
|
|||||||
ATK
|
|||||||
No
|
Cara Kerja
|
Operator
|
SPV
|
||||
TABEL VII. INSTRUKSI KERJA PELARUTAN
LOGO LAB UIN
|
INSTRUKSI KERJA
PELARUTAN
|
Hal .. dari..hal
|
|||||
Disusun oleh
Tgl
|
Diperiksa oleh Tgl
|
Disetujui oleh Tgl
|
N0 : / /
|
||||
Tujuan
|
|||||||
Bahan
|
|||||||
Alat
|
|||||||
No
|
Cara Kerja
|
Operator
|
SPV
|
||||
TABEL VIII. INSTRUKSI KERJA PENCAMPURAN
LOGO LAB UIN
|
INSTRUKSI KERJA
PENCAMPURAN
|
Hal .. dari..hal
|
|||||
Disusun oleh
Tgl
|
Diperiksa oleh Tgl
|
Disetujui oleh Tgl
|
N0 : / /
|
||||
Tujuan
|
|||||||
Bahan
|
|||||||
Alat
|
|||||||
No
|
Cara Kerja
|
Operator
|
SPV
|
||||
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI, Farmakope
Indonesia edisi IV, Jakarta, 1995
2. Howard C.Ansel,
Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms, Lea & Febiger,
3. Liebermann, H.A., and Lachman, L. 1986. The Theory and Practice
of Industrial
Pharmacy, 3th ed. Marcel
dekker. Inc. New York .
Diterjemahkan oleh Suyatmi S.
1994. UI. Press.
4. Liebermann, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S. 1988. Pharmaceutical
Dosage Forms
Disperse System. Vol. I.
Marcel Dekker. Inc. New York .
5. Rowe, R.C., dkk. 2003. The
Handbook of Excipients, Fourth edition. American
Pharmaceutical
Association.
6. Martindale, The Extra Pharmacopoeiae,
twenty eight
edition.
1982. The
Pharmaceutical Press
7. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2001. Pedoman Cara Pembuatan
yang Baik
(CPOB).
8. Voight,
R. 1995. Buku
Pelajaran Teknologi Farmasi.
Edisi ke-5. Gajah
Mada
University Press.
A. TAHAPAN DESAIN MELIPUTI :
- Pengkajian
kelayakan bisnis.
- Pengkajian
Praformulasi bahan aktif
- Pengkajian
User
- Pengkajian
bahan dasar sediaan, sediaan dasar dan sediaan jadi
- Praformulasi- Formulasi-
Pascaformulasi
- Uji pengkajian Tes stabilitas
- Uji pengkajian Tes pemasaran.
Disamping itu perlu diperhatikan juga faktor-faktor dibawah ini :
- Ketersedian dan pemilihan bahan
sesuai dengan karakter produk yang akan dibuat
- Kesesuain kondisi penggunaan
- Kesesuain teknik formulasi
- Protokol uji coba.
B. TAHAPAN PRAKTIKUM MELIPUTI:
I. PRAKTIKUM AWAL
1. Pembagian alat /
pengenalan alat
2. Bahan
3. Teknik dan dasar
formulasi
4. Sediaan dasar
5. Sediaan
jadi
II.
PRAKTIKUM LANJUTAN
1.
Mendesain meliputi :
a. Perumusan tujuan dan sasaran.
b. Pengkajian praformulasi :
Rekomendasi ( formula, proses dan QC/QA )
c. Penyusunan Formula
d. Penyusunan prosedur
pembuatan
e. Penyusunan Parameter dan Prosedur QC .
f. Penyusunan prosedur
pengemasan
g. Penyusunan Plant Of
Action (POA )
2.
Melaksanakan, mengevaluasi ddan mencatat
3. Menyusun Laporan
0 komentar:
Posting Komentar