Mengenai Saya

Foto saya
tangerang, tangerang, Indonesia
ان اكون احسنهم خلقا ان اكون اوسعهم علم ان اكون اجملهم صورا ان اكون اكثرهم مالا
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

tugas anatomi fisiologi manusia




TUGAS
“Praktikum Anatomi dan fisiologi manusia “

DOSEN
Drh.Rr.Bhintarti S.Hastari,M.Biomed



Description: D:\صورة\125x129-images-stories-uin-.jpg



OLEH;
M.IKHWAN.LN
NIM   
109102000061
KELAS
II B







PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

                          




                         Universitas islam negri syarif hidayatullah Jakarta
Fakultas kedokteran dan ilmu ksehatan
Program studi farmasi

I.Pendahuluan

Kurikulum Program Studi Farmasi FKIK UIN Syarif Hidayatullah disusun berbasis kompetensi dengan mengintegrasikan ilmu kefarmasian modern dengan budaya dan potensi alam Indonesia yang dituntun oleh ajaran islam, yakni dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Ajaran Islam sebagai sumber dari segala ilmu
b. Perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi
c. Mencermati potensi alam Indonesia yang sangat kaya terhadap keaneka ragaman hayati sebagai sumber bahan obat.
Untuk itu Program Studi farmasi FKIK UIN Syarif Hidayatullah menekankan pada 6 kompetensi utama sesuai kurikulum nasional ditambah kompetensi yang merupakan kekhasan di FKIK UIN.

a. Kompetensi Utama
1) Kemampuan mengintegrasikan ilmu farmasi dengan ke-islaman dan ke-indonesiaan
2) Ketrampilan sosial budaya
3) Ketrampilan menerapkan ilmu farmasi yaitu teknologi farmasi, bahan alam, farmasi klinis,    analisis farmasi
4) Keterampilan riset & menuliskan hasil riset dalam media nasional & internasional
5) Ketrampilan dalam menggunakan & menilai secara kritis teknologi informasi
6) Etika, moral & profesionalisme dalam praktek kefarmasian

b. Kompetensi Pendukung
1) Ketrampilan dalam kewirausahaan
2) Ketrampilan dalam manajemen farmasi
3) Ketrampilan dalam komunikasi & informasi



II. Tugas, peran, dan tanggungjawab Apoteker

2.1. Tugas
Melakukan pekerjaan kefarmasian (pembuatan termasuk pengendalian mutu                
Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau   penyaluranan      obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional).
Membuat dan memperbaharui SOP (Standard Operational Procedure) baik di
        industri farmasi maupun



Harus memenuhi ketentuan Cara Distribusi yang Baik yang ditetapkan oleh Menteri saat                   
melakukan pekerjaan kefarmasian dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi,                         termasuk pencatatan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses distribusi atau penyaluran sediaan farmasi.
Apoteker wajib menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada
        masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
        undangan.
2.2. Peran
Sebagai penanggung jawab di industri farmasi pada bagan pemastian mutu
       (Quality Assurance), produksi, dan pengawasan mutu (Quality Control).
Sebagai penanggungjawab Fasilitas Pelayanan Kefarmasian yaitu di apotek, di
        Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), puskesmas, klinik, toko obat, atau
        praktek bersama.
Apoteker dapat mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama
        komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau
        pasien.
Dalam melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian,
        apoteker dapat mengangkat seorang Apoteker pendamping yang memiliki SIPA.
2.3. Tanggungjawab
Description: http://htmlimg4.scribdassets.com/h5fiq6f0g7yai68/images/2-e40e3aa841/000.jpgDescription: http://html.scribd.com/h5fiq6f0g7yai68/images/2-e40e3aa841/000.jpgMelakukan pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) di apotek
Menjaga rahasia kefarmasian di industri farmasi dan di apotek yang menyangkut
        proses produksi, distribusi dan pelayanan dari sediaan farmasi termasuk rahasia
        pasien.
Harus memenuhi ketentuan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang
 ditetapkan oleh Menteri
Tenaga kefarmasian dalam melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas
        produksi sediaan farmasi harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
      teknologi di bidang produksi dan pengawasan mutu.
Menerapkan standar pelayanan kefarmasian dalam menjalankan praktek
        kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian.
Wajib menyelenggarakan program kendali mutu dan kendali biaya, yang
      dilakukan melalui audit kefarmasian.
Menegakkan disiplin dalam menyelenggarakan pekerjaan kefarmasian yang
       dilakukan sesuai dengan ketentuan aturan perundang-undangan.


III. Mata kuliah pendidikan farmasi (anatomi dan fisiologi manusia)
membahas konsep dasar tubuh sebagai satu kesatuan, istilah anatomi dan fisiologi, organisasi di tingkat kimia/molekuler-sel-jaringan, mekanisme transpor di dalam tubuh, struktur dan fungsi, penilaian fungsi serta penyimpangan pada fungsi sistem peliput, sistem lokomotorius, sistem saraf dan panca indra, sistem endokrin, sistem kardiovaskular, sistem limfatik dan imunitas,

sistem respiratori, sistem pencernaan, sistem uriner dan keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa, sistem reproduksi serta integrasi antar sistem.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa Fakultas Farmasi dapat :
1.      Menjelaskan organisasi di tingkat molekul, sel, jaringan & sistem, dan memahami tubuh sebagai satu kesatuan, integrasi antar sistem untuk mempertahankan homeostatik serta mengetahui manfaat mempelajari  fisiologi terhadap ilmu farmasi.
2.      Menjelaskan struktur tubuh manusia secara anatomi menyeluruh.
3.      Menjelaskan anatomi/organisasi  susunan saraf dan fungsi berbagai  divisi sistem saraf, serta tinjauan patofisiologis gangguan yang terjadi
4.      Menjelaskan anatomi dan fungsi,serta mekanisme bekerjanya sistem lokomotor.
5.      Menjelaskan komposisi dan fungsi darah, anatomi dan fungsi sistem kardiovasklar dan beberapa bentuk abnormalitas darah,kerja jantung dan pembuluh darah.
6.      Menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem respirasi serta bentuk-bentuk penyimpangan fungsi tersebut.
7.      Menjelaskan struktur & fungsi komponen-komponen pancaindra dan beberapa bentuk-bentuk penyimpangan fungsi tersebut.




IV.  Anatomi dan fisiologi manusia

Bedasarkan pembelajaran yang kami dapatkan dari belajar anatomi fisiologi manusia kira-kira kalau dapat kami simpulkan seperti penjelasan berikut ini

4.1 Anatomi
Anatomi ialah bidang sains yang berkaitan dengan struktur tubuh manusia. Anatomi juga dikenali sebagai morfologi atau sains bentuk. Bidang ini mula dikaji sejak 2300 tahun dahulu dan masih berkembang sehingga kini. Perkataan anatomi berasal daripada perkataan Greek yang bermaksud memotong atau membelah anggota  badan untuk melihat strukturnya.
Selain itu, anatomi terbahagi kepada beberapa subdisiplin seperti anatomi kasar (gross) dan mikroskopik. Anatomi kasar mengkaji tentang struktur tubuh yang dapat dilihat dengan mata kasar seperti struktur tulang, paru-paru dan otot. Anatomi mikroskopik (histologi) ialah kajian tisu dengan bantuan mikroskop.

4.2  Fisiologi
Anatomi berkait rapat dengan fisiologi iaitu mengkaji fungsi struktur tubuh badan. Sebagai contoh, tulang-tulang kaki yang panjang dan tebal seperti femur, tibia dan fibula dapat menyokong berat badan kita.

4.3  Organisasi Struktur Manusia
Tubuh badan manusia terdiri daripada unit-unit kecil yang dikenali sebagai atom dan berada pada aras pertama struktur manusia iaitu aras kimia. Atom ini bergabung sesama sendiri untuk membentuk molekul-molekul dan menjadi aras sel. Sel merupakan benda hidup paling kecil pada badan manusia serta berfungsi sebagai pengangkut nutrien dan oksigen, menjalankan tindak balas metabolism dan mengeluarkan CO2 daripada tubuh manusia.
Seterusnya adalah aras tisu iaitu sekumpulan sel yang menjalankan fungsi khusus yang sama. Terdapat empat jenis tisu dalam badan manusia iaitu tisu epitilium, tisu penghubung, tisu otot dan tisu saraf.
Aras organ merupakan struktur diskrit yang terbentuk hasil daripada gabungan dua atau lebih tisu. Kebanyakan organ mempunyai keempat-empat jenis tisu seperti hati, ginjal dan jantung. Aras sistem terbentuk hasil daripada gabungan beberapa organ yang berbeza bagi menghasilkan tugas-tugas tertentu seperti organ-organ sistem respiratori. Seterusnya, aras organisasi tertinggi ialah aras organisma yang merangkumi kesemua aras yang berfungsi untuk mencapai kesejahteraan kehidupan

Description: http://htmlimg2.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/3-cea030b090/000.jpgAras organ merupakan struktur diskrit yang terbentuk hasil daripada gabungan dua atau lebih tisu. Kebanyakan organ mempunyai keempat-empat jenis tisu seperti hati, ginjal dan jantung. Aras sistem terbentuk hasil daripada gabungan beberapa organ yang berbeza bagi menghasilkan tugas-tugas tertentu seperti organ-organ sistem respiratori. Seterusnya, aras organisasi tertinggi ialah aras organisma yang merangkumi kesemua aras yang berfungsi untuk mencapai kesejahteraan kehidupan

4.4 Sistem-sistem Tubuh Manusia

Terdapat 11 jenis sistem tubuh manusia yang mempunyai fungsi-fungsi khusus.

                                        



Jenis-jenis Sistem Tubuh Manusia

1. Sistem Integumentari




Description: http://htmlimg3.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/4-d7dd8005eb/000.jpg





Rajah 3:Struktur Kulit








Rajah 4:Struktur Kuku





Komponen Utama                                                          

Fungsi

Kulit
Melindungi dan mengelak kecederaan pada tisu-tisu
dalaman
Rambut

Pembalut luar tubuh



Kuku

Sintesis vitamin D

Kelenjar peluh
Peka pada rangsangan sakit, sejuk, panas, tekanan dan
sentuhan.
Mengkumuhkan air, asid urik dan lebihan garam mineral.



2. Sistem Rangka





Description: http://htmlimg4.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/5-764253a942/000.jpg




















Komponen Utama                                      
Fungsi

Tulang rangka                       
Memberi bentuk dan mengekalkan bentuk badan



Kartilej

Menyokong berat badan

Ligamen
Melindungi organ-organ dalaman



Sendi
Tuas untuk pergerakan badan
Lokasi pembentukan sel darah merah dan putih serta
platelet dalam sum-sum tulang
Lokasi perlekatan otot


                                                        






Description: http://htmlimg3.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/6-21c8fa7584/000.jpg




3. Sistem Otot



Komponen Utama

Fungsi

Otot rangka

Menghasilkan lokomotor
Mengekalkan postur badan
Menghasilkan haba melalui aktiviti sel di dalam otot
Mempamerkan ekspresi muka
Menstabilkan sendi
































Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/7-b9a0219f26/000.jpg

4. Sistem Saraf




Komponen Utama

Fungsi

Otak
Sistem kawalan tindak balas pantas badan


Saraf tunjang
Mengesan, menerima dan bergerak balas terhadap
rangsangan yang diterima.

Saraf periferi

Reseptor

Menyimpan maklumat yang diterima







5. Sistem Endokrin

Komponen Utama

Fungsi

Kelenjar : Tiroid

Kelenjar merembeskan hormon untuk menyelaras dan
mengawal atur proses fungsi tubuh seperti pertumbuhan,
reproduktif dan metabolisma

Pituitari


Adrenal

Mengubahsuai aktiviti sistem organ-organ yang lain dengan
bertindak balas secara perlahan terhadap struktur atau
persekitaran.

Pankreas

Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/8-8fefb35bdd/000.jpg




















6. Sistem Kardiovaskular


Description: http://htmlimg3.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/9-759a376763/000.jpg

Komponen Utama

Fungsi

Jantung

Jantung mengepam darah

Darah
Darah merupakan pengangkutan utama badan dengan
membawa hormon, nutrien dan oksigen ke seluruh badan
serta bahan kumuh seperti karbon dioksida ke sistem
respiratori

Salur darah
Salur darah menyerap oksigen dari paru-paru ke jantung
secara resapan






7. Sistem Limfatik






















Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/10-3dd163af08/000.jpg






Komponen Utama
Fungsi

Nodus limfa
Rumah kepada sel darah putih yang menjadi sistem
pertahanan badan

Pembuluh limfatik


Duktus torasik
Menghasilkan limfosit

Timus

Mengangkut bahan kumuh dari tisu ke sistem darah untuk
diuraikan oleh hat





Description: http://htmlimg4.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/11-f69dcdfe29/000.jpg8. Sistem Respiratori



Komponen Utama

Fungsi

Rongga hidung

Membekalkan oksigen ke dalam darah dan mengkumuhkan
karbon dioksida

Farinks


Larinks
Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida antara paru-
paru

Bronkiol

Paru-paru

Mengekalkan keadaan dan persekitaran dalaman tubuh
yang stabil (homeostasis)
















Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/12-d16b9372e7/000.jpg
9. Sistem Pencernaan

Komponen Utama

Fungsi

Rongga mulut
Memecahkan makanan kepada unit-unit kecil yang boleh
diserap oleh darah

Esofagus


Perut


Usus besar
Makanan yang tidak dicernakan dikumuhkan dalam bentuk
najis

Usus kecil

Rektum


Ileum

Hati







Jenis-jenis Sistem Tubuh Manusia
1. Sistem Integumentari
Rajah 3:Struktur Kulit
Rajah 4:Struktur Kuku
Komponen Utama
Fungsi
Kulit
Rambut
Kuku
Kelenjar peluh
Melindungi dan mengelak kecederaan pada tisu-tisu
dalaman
Pembalut luar tubuh
Sintesis vitamin D
Peka pada rangsangan sakit, sejuk, panas, tekanan dan
sentuhan.
Mengkumuhkan air, asid urik dan lebihan garam mineral.
4
Description: http://htmlimg4.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/5-764253a942/000.jpgDescription: http://htmlimg4.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/5-764253a942/000.jpg
ANATOMI DAN FISIOLOGI
2. Sistem Rangka
Komponen Utama
Fungsi
Tulang rangka
Kartilej
Ligamen
Sendi
Memberi bentuk dan mengekalkan bentuk badan
Menyokong berat badan
Melindungi organ-organ dalaman
Tuas untuk pergerakan badan
Lokasi pembentukan sel darah merah dan putih serta
platelet dalam sum-sum tulang
Lokasi perlekatan otot
5
Description: http://htmlimg3.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/6-21c8fa7584/000.jpgDescription: http://htmlimg3.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/6-21c8fa7584/000.jpg
ANATOMI DAN FISIOLOGI
3. Sistem Otot
Komponen Utama
Fungsi
Otot rangka
Menghasilkan lokomotor
Mengekalkan postur badan
Menghasilkan haba melalui aktiviti sel di dalam otot
Mempamerkan ekspresi muka
Menstabilkan sendi
6
Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/7-b9a0219f26/000.jpgDescription: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/7-b9a0219f26/000.jpg
ANATOMI DAN FISIOLOGI
4. Sistem Saraf
Komponen Utama
Fungsi
Otak
Saraf tunjang
Saraf periferi
Reseptor
Sistem kawalan tindak balas pantas badan
Mengesan, menerima dan bergerak balas terhadap
rangsangan yang diterima.
Menyimpan maklumat yang diterima
7
Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/8-8fefb35bdd/000.jpgDescription: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/8-8fefb35bdd/000.jpg
ANATOMI DAN FISIOLOGI
5. Sistem Endokrin
Komponen Utama
Fungsi
Kelenjar:
Tiroid
Pituitari
Adrenal
Pankreas
Kelenjar merembeskan hormon untuk menyelaras dan
mengawal atur proses fungsi tubuh seperti pertumbuhan,
reproduktif dan metabolisma
Mengubahsuai aktiviti sistem organ-organ yang lain dengan
bertindak balas secara perlahan terhadap struktur atau
persekitaran.
8
Description: http://htmlimg3.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/9-759a376763/000.jpgDescription: http://htmlimg3.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/9-759a376763/000.jpg
ANATOMI DAN FISIOLOGI
6. Sistem Kardiovaskular
Komponen Utama
Fungsi
Jantung
Darah
Salur darah
Jantung mengepam darah
Darah merupakan pengangkutan utama badan dengan
membawa hormon, nutrien dan oksigen ke seluruh badan
serta bahan kumuh seperti karbon dioksida ke sistem
respiratori
Salur darah menyerap oksigen dari paru-paru ke jantung
secara resapan
7. Sistem Limfatik
9
Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/10-3dd163af08/000.jpgDescription: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/10-3dd163af08/000.jpg
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Komponen Utama
Fungsi
Nodus limfa
Pembuluh limfatik
Duktus torasik
Timus
Rumah kepada sel darah putih yang menjadi sistem
pertahanan badan
Menghasilkan limfosit
Mengangkut bahan kumuh dari tisu ke sistem darah untuk
diuraikan oleh hati
8. Sistem Respiratori
10
Description: http://htmlimg4.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/11-f69dcdfe29/000.jpgDescription: http://htmlimg4.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/11-f69dcdfe29/000.jpg
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Komponen Utama
Fungsi
Rongga hidung
Farinks
Larinks
Bronkiol
Paru-paru
Membekalkan oksigen ke dalam darah dan mengkumuhkan
karbon dioksida
Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida antara paru-
paru
Mengekalkan keadaan dan persekitaran dalaman tubuh
yang stabil (homeostasis)
9. Sistem Pencernaan
11
Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/12-d16b9372e7/000.jpgDescription: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/12-d16b9372e7/000.jpg
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Komponen Utama
Fungsi
Rongga mulut
Esofagus
Perut
Usus besar
Usus kecil
Rektum
Ileum
Hati
Memecahkan makanan kepada unit-unit kecil yang boleh
diserap oleh darah
Makanan yang tidak dicernakan dikumuhkan dalam bentuk
najis
10. Sistem Urinari
12

Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/13-1cc2888336/000.jpg

10. Sistem Urinari

Komponen Utama

Fungsi

Ginjal

Menyingkirkan bahan kumuh nitrogen dari badan

Pundi kencing

Mengawal air dan eletrolit

Ureter
Mengawal keseimbangan asid-bes dalam darah

Uretra


























Description: http://htmlimg3.scribdassets.com/bl6x11hq6dygnls/images/14-aab1e76a9a/000.jpg11. Sistem Reproduktif

Komponen Utama

Fungsi

Lelaki:
Testis

Menghasilkan zuriat

Penis

Testis menghasilkan sperma dan hormon seks lelaki

Pundi postat
Duktus dan kelenjar membantu menyalurkan sperma ke
trek reproduktif wanita

Skrotum


Vasikel semen

Perempuan:
Ovari

Ovari menghasilkan telur dan hormon seks wanita

Tiub Fallopio
Uterus merupakan lokasi persenyawaan antara sperma
dan ovum dalam perkembangan janin semasa kehamilan

Uterus


Vagina


Kesimpulan
Sistem-sistem yang berfungsi dengan baik dapat memantapkan keefisenan organisma. Kerosakkan terhadap sistem dalam tubuh akan memberi kesan kepada sistem-sistem lain. Sebagai contoh, kesan rokok akan menyebabkan prestasi kerja menurun. Ini berlaku apabila tar daripada rokok telah menyelaputi pundi-pundi udara di alveoli dan menyebabkan resapan oksigen berkurangan. Tanpa oksigen yang mencukupi, tubuh manusia tidak dapat menghasilkan tenaga bagi keperluan aktiviti daya tahan. Secara tidak langsung juga, keupayaan aerobic akan berkurangan.


V. Anfisman Dan Apoteker

Seorang apoteker baik itu yang memfokuskan diri terhadap keahlian industri,bahan pangan,klinik dan komunitas mereka semua tidak terlepas dari pelajaran yang berbau biologi atau yang lebih lazim dalam dunia perkuliahan bidang farmasi lebih dikenal dengan mata kuliah anatomi fisiologi manusia.
    di setiap universitas yang memiliki program studi farmasi pasti akan di temukan silabus mata kuliah wajib dasar yang di kenal dengan anfisman, yah…pelajaran anfisman sangat penting dalam dunia farmasi terkusus lagi  bagi mereka yang memfokuskan diri dalam dunia farmasi klinik atau rumah sakit,karena profesi mereka sangat berkontak langsung dengan pasien sehingga pantas bagi meraka untuk disebut sebagai praktisi kesehatan yang mempunyai tanggung jawab besar terhadap keselamatan para pasien.
Maka dari itu, kuliah anfisman seharusnya bisa dikuasai benar-benar oleh mahasiswa farmasi
sehingga ketika mereka dihadapkan oleh suatu kasus yang melibatkan keselamatan diri seseorang mereka dituntut juga mampu untuk mengatasi hal tersebut.atau setidaknya mampu ketika diri sendiri,kluarga atau krabat kita membutuhkan keselamatan dari gejala penyakit yang datang.
Seperti yang telah di singgung diatas .walau sebenarnya tugas seorang farmasi sebatas pada penyediaan,pengolahan serta pengembangan obat ,namun seharusnya mereka juga faham terhadap kondisi seseorang yang membuthkan serta mengkomsusi obat yang akan meraka berikan,sehingga dalam pemberian obat tersebut seorang farmasi lebih hati-hati terhadap dosis atau hal-hal yang dapat mengganggu keselamatan pasien dan kinerja dari seorang dokter.
     Dengan adanya kerjasama dan komunikasi yang baik antara dokter dan apoteker dalam menyelesaikan tanggungjawab mereka sebagai petugas ksehatan,maka hal-hal yang menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar penderita penyakit akan terhapuskan dengan adanya pelayanan yang baik dan sesuai dengan yang di harapkan semua pihak yang bersangkutan.
Secara garis besar manfaat dari belajar anatomi fisiologi manusia untuk farmasis adalah sebagai berikut:
-          Mahasiswa mampu memahami konsep dasar biologi . mengenai keanekagraman organism dan kegiatan manusia dalam biosfer
-          Mahasiswa mampu memahami struktur dan fungsi tubuh manusia yang normal serta bagaimana tubuh bekerja
-          Mahasiswa mampu memahami konsep dasar struktur dan fungsi tubuh manusia,memahami dan mengetahui gambaran anatomi tubuh manusia serta hubungan antar bagian tubuh
VI.Contoh kasus
Berikut adalah posisi apoteker dalam menangani kasus yang berhubungan dengan anfisman khususnya yang akan dibicarakan pada topik ini adalah tentang system indra penglihatan……………..
Definisi tetes telinga
- FI III : 10
Guttae Auriculares, tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga. Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat menggunakan cairan pembawa bukan air.
- Ansel : 567
Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep yang digunakan pada telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil ke dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atau untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa sakit.
- DOM King : 153
Tetes telinga adalah bahan obat yang dimasukkan ke dalam saluran telinga, yang dimaksudkan untuk efek lokal, dimana bahan – bahan obat tersebut dapat berupa anestetik lokal, peroksida, bahan – bahan antibakteri dan fungisida, yang berbentuk larutan, digunakan untuk membersihkan, menghangatkan, atau mengeringkan telinga bagian luar.
Tetes telinga adalah bentuk dari obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi telinga, khususnya infeksi pada telinga bagian luar dan saluran telinga (otitis eksterna).
Untuk itu sebelum seorang apoteker menjalankan tugasnya maka terlebih dahulu mengetahui dari pada anatomi fisiologi dari telinga………………….

Anatomi dan Fisiologi telinga
(DOM King : 153)

Telinga manusia terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga bagian luar, tengah dan koklea pada telinga bagian dalam merupakan alat –alat pendengaran, sedangkan saluran semisirkularis dan bagian-bagian lain pada telinga dalam mengontrol keseimbangan.
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran luar; suara masuk ke dalam saluran hingga sampai ke gendang telinga. Saluran pendengaran merupakan rongga pada tubuh manusia yang hanya dilapisi dengan jaringan epidermis (kulit). Saluran eksternal mempunyai panjang kira-kira 2,6 cm, dan pembengkakan pada saluran telinga ini akan terasa sangat menyakitkan karena tidak ada jaringan sub kutan untuk mengurangi tekanan dan peregangan kulit.
Infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna) biasanya meliputi sakit ketika menarik atau memindahkan cuping telinga, dan mungkin pula terjadi pengaliran lilin telinga. Kadang – kadang diperlukan untuk memindahkan kotoran dan lilin telinga (serumen) dengan membasuh saluran telinga dan kemudian menambahkan larutan asam (asam asetat atau aluminium asetat yang diencerkan) untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri.
Telinga tengah terdiri dari gendang telinga dan rongga timpani. Lubang timpani adalah kantung yang berisi udara yang mengandung tulang – tulang pendengaran, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Rongga ini dihubungkan ke faring melalui saluran eustachius yang berfungsi menjaga tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga agar tetap berada dalam kesetimbangan. Infeksi telinga tengah biasanya bersamaan dengan infeksi pada bagian nasofaring melalui saluran eustachius. Pembengkakan pada telinga tengah disebut sebagai otitis media.
Telinga bagian dalam atau labirin merupakan rangkaian kompleks dari saluran – saluran yang berisi cairan yang dalam sebagian besar berperan mengontrol keseimbangan seseorang.
Serumen
(DOM King : 153-154)
Serumen (lilin telinga) adalah campuran dari sekret kelenjar sebaseus dan serumen. Kelenjar ini terletak pada 1 cm bagian luar pada saluran telinga. Lilin telinga terdiri dari lipid, asam – asam lemak, mukoprotein, alcohol lilin, dan bahan – bahan lipofilik lainnya. Serumen berfungsi sebagai lubrikan dan perlindungan dan menyingkirkan debu, dan benda – benda asing lainnya yang masuk ke dalam saluran eksternal. Normalnya, serumen itu kering dan keluar dari telinga, tetapi serumen dapat terakumulasi menjadi bentuk yang kompak dan kemungkinan dapat menutup saluran telinga.
Infeksi telinga luar
(DOM Martin : 909)
Infeksi telinga luar dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kelembaban yang cukup tinggi, adanya sel – sel epithelium, dan kondisi pH yang alkali yang menyediakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme pada rongga yang hangat ini. Beberapa flora yang terdapat pada telinga luar adalah Micrococci (aureus dan ulbus) dan Corynebacteria. Kurang dari 1 % dari telinga normal mengandung Pseudomonas aeruginosa. Ketika sel epitel mengalami luka, infeksi dapat timbul, terutama sekali ketika telinga berada dalam kondisi yang lembab. Infeksi telinga luar (otitis eksternal) dapat diobati dengan kortikosteroid (suspensi atau larutan) dalam propilen glikol dan polietilen glikol. Penggunaan bahan ini juga kadang bersamaan dengan antibiotik yang selektif berdasarkan aktivitasnya melawan Pseudomonas aeruginosa.
Infeksi telinga tengah
(DOM Martin : 910)
Pembengkakan pada telinga tengah biasanya bersamaan dengan pembengkakan rongga hidung yang terhubung melalui saluran eustachius. Infeksi ini biasanya sangat sakit dan diikuti dengan kehilangan pendengaran secara parsial dan demam.
Penggunaan antibiotik membawa perubahan yang sangat luar biasa dalam pengobatan otitis media. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ini antara lain Proteus dan Pseudomonas.
Preparat untuk melepaskan kotoran telinga
(Ansel : 567)
Kotoran telinga adalah campuran sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea dari saluran telinga bagian luar. Tumpukan kotoran telinga yang berlebihan dalam telinga dapat menimbulkan gatal, rasa sakit, gangguan pendengaran dan merupakan penghalang bagi pemeriksaan secara otologik. Telah bertahun-tahun minyak mineral encer, minyak nabati, dan hydrogen peroksida biasan digunakan untuk melunakkan kotoran telinga yang terjepit agar dapat dikeluarkan. Baru-baru ini, larutan surfaktan sintetik dikembangkan untuk aktivitas cerumenolitik dalam melepaskan lilin telinga. Salah satu bahan ini, kondensat dari trietanolamin polipeptida oleat, dalam perdagangan diformulasikan dalam propilen glikol, yang digunakan sebagai pengemulsi kotoran telinga sehingga membantu pengeluarannya.
Tata cara dalam membuang lilin atau kotoran telinga biasanya dimulai dengan menempatkan larutan otik pada saluran telinga dengan posisi kepala pasien miring 45o, lalu memasukkan gumpalan kapas untuk menahan obat dalam telinga selama 15 – 30 menit, disusul dengan menyemprot saluran telinga dengan air hangat perlahan-lahan memakai penyemprot telinga dari karet yang lunak.
Preparat telinga untuk antiinfeksi, antiradang, dan analgetik
(Ansel : 568)
Dari sini terlihat bahwa hubungan antara anfisman dengan ilmu kefarmasian
Dapat terlihat……….

Obat-obat yang digunakan pada permukaan bagian luar telinga untuk melawan infeksi adalah zat – zat seperti kloramfenikol, kolistin sulfat, neomisin, polimiksin B sulfat dan nistatin. Pada umumnya zat – zat ini diformulasikan ke dalam bentuk tetes telinga (larutan atau suspensi) dalam gliserin anhidrida atau propilen glikol. Pembawa yang kental ini memungkinkan kontak antara obat dengan jaringan telinga yang lebih lama. Selain itu karena sifat higroskopisnya, memungkinkan menarik kelembaban dari jaringan telinga sehingga mengurangi peradangan dan membuang lembab yang tersedia untuk proses kehidupan mikroorganisme yang ada. Untuk membantu mengurangi rasa sakit yang sering menyertai infeksi telinga, beberapa preparat otik antiinfeksi juga mengandung bahan analgetika seperti antipirin dan anestetika local seperti lidokain dan benzokain.
pH optimum untuk larutan berair yang digunakan pada telinga utamanya adalah dalam pH asam. Fabricant dan Perlstein menemukan range pH antara 5 – 7,8. keefektifan obat telinga sering bergantung pada pH-nya. Larutan alkali biasanya tidak diinginkan karena tidak fisiologis dan menyediakan media yang subur untuk penggandaan infeksi. Ketika pH telinga berubah dari asam menjadi alkali, bakteri dan fungi akan tumbuh lebih cepat. Sering perbedaan dalam keefektifan antara dua obat yang sama itu adalah karena kenyataan bahwa yang satu asam sedangkan yang lainnya basa (Scoville’s : 257)
Larutan untuk telinga biasanya memakai wadah botol drop dan harus jernih atau dalam bentuk suspensi yang seragam (Scoville’s : 257)
Cara penggunaan tetes telinga yang benar
(Eardrops.pdf)
(Menyuruh orang lain untuk membantumu menggunakan tetes telinga ini akan membuat prosedur menjadi lebih mudah)
1. Bersihkan telingamu dengan kapas wajah yang basah kemudian keringkan telingamu.
2. Cuci tanganmu dengan sabun dan air
3. Hangatkan tetes telinga mendekati suhu tubuh dengan cara memegang wadahnya dalam tanganmu selama beberapa menit
4. Jika tetes telinga merupakan suspensi yang berkabut, kocok botol dengan baik selama 10 detik
5. Periksa ujung penetes untuk meyakinkan bahwa tidak pecah atau retak
6. Tarik obat ke dalam penetes
7. Miringkan telinga yang terinfeksi ke atas atau ke samping
8. Hindari menyentuh ujung penetes pada telinga atau apapun, tetes telinga dan penetesnya harus tetap terjaga bersih
9. Teteskan sejumlah yang benar ke telinga. Kemudian tarik penetesnya dari telinga agar tetesannya dapat turun ke saluran telinga.l
10. Tahan agar telingamu tetap miring selama beberapa menit atau masukkan kapas telinga yang lembut ke dalam telingamu.
11. Letakkan kembali penetesnya pada botol dan tutup kencang penutupnya.
12. Cuci tanganmu untuk menghilangkan bahan-bahan obat yang mungkin ada.


VII.DAFTAR PUSTAKA

1. Ditjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
2. Jenkins, G.L., (1969), Scoville’s:The Art of Compounding, Burgess Publishing Co, USA.
3. King, R.E., (1984), Dispensing of Medication, Ninth Edition, Marck Publishing Company, Philadelphia.
4. Martin., (1971), Dispensing of Medication, Marck Publishing Company, Pensilvania.
5. Howard, C. Ansel.(1989), Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, UI Press, Jakarta.
6. _____ , (2008), Ear drop, Available from : http://en.wikipedia.org/wiki/Ear_drop, 20 Maret 2008, diakses 10 Mei 2008.
7. _____ , (1998), How to Use Ear Drops properly, Available from : http://Q:\SGML\MEDTEACH\XML%20Monograph%20files\final\a601169. Eardrops.pdf. 1 Juni 2001, diakses 10 Mei 2008.












  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar